Kehidupan Manusia Zaman Now

Post a Comment


Time is money? Ya itu slogan hidup manusia zaman now. Siapa pun, dimana pun, apa pun, CARI HEPENG alias DUIT, bagaimana pun caranya. Tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Semua ada pamrihnya. Siapa yang paling pintar cari duit, dan hidupnya mapan di masa sekarang dan di masa depan. Maka dialah orang yang sukses dan dijadikan panutan. Dan orang-orang pun banyak mengikuti.
Setelah dapat duit, maka dilanjutkan dengan SENANG-SENANG. Puaskan seluruh hasrat, kapan lagi seperti ini?

Nah, kalau sudah dapat kekayaan, sekarang berfikir bagaimana caranya agar kesenangan itu bisa terus berlanjut. Caranya ya memelihara harta tersebut agar bisa tetap berkesinambungan kekayaannya. Ya sebab kalau jatuh ke lubang kemiskinan itu kan bahaya? Makanya berfikir keras, bagaimana caranya supaya di masa depan hidup terus mapan.
Kelola kekayaan dan sibukkan hari-hari ini yang berhubungan dengan kesuksesan seperti bergaul dengan orang kaya, investasi, mengejar pendidikan tinggi, dan lainnya.

Adakah orang-orang seperti ini?
Ya banyak lah?

Siapa aja?

1. Para elit politik
2. Pejabat haus kekuasaan
3. Para artis
4. Pelawak
5. Model
5. Presenter
6. Boy/Girl Band terutama dari Korea
7. Bisnisman Kapitalis
8. Eksekutif muda
9. Dan lainnya

Ketahuilah bahagia itu tidak hanya harta. Orang sibuk berambisi dengan status, jabatan dan kekayaan, hingga menomorsatukan kepentingan dunia dan menomor delapan belaskan kepentingan agamanya.

Lalu apa bahagia itu?

Bahagia itu apabila hati kita merasa sakinah (tenang damai), jiwa kita merasa lapang. Seperti kata Nabi SAW: “Laisal ghina an katsratil ‘ardh, wa lakinnal ghina ghina nafs” (kaya itu bukan karena banyaknya harta benda, tapi karena kaya jiwa/hati).

Kalau hati sudah sakinah/tenang, jiwa lapang, urusan hidup menjadi baik. Apapun yang dilakukan proses atau hasilnya, akan baik. Ibarat lebah, kalau dia hinggap di dahan, tidak sampai membuat yang dihinggapi rusak; dia tulus bekerja dan menerima kodratnya sebagai lebah; dia memilih sumber makanan yang baik-baik; dia hidup bergotong-royong, saling tolong-menolong; dia berkontribusi demi kebaikan (manusia) dengan memberikan madu yang manis, sehat, dan lezat (madu disebut sebagai nutrisi paling bergizi di antara segala makanan); tetapi lebah juga punya sikap, punya harga diri, dan akan melawan (sampai mati) jika kehormatan koloninya diganggu/dilecehkan makhluk lain.
Hidup orang yang bahagia seperti itu.

Dengarkan ucapan ini baik-baik:

Kita manusia (khususnya ummat Islam) ini diwaibkan untuk belajar tentang jalan kebahagiaan Islam, sebelum mengutamakan belajar yang lain. Maksudnya, Islam itu At Thariqatus Sa’adah (jalan kebahagiaan), maka kita harus mencari ilmu ini agar kita hidup berbahagia selaku ummat Islam dan istiqamah.
Jadi biarpun kita miskin atau kaya tapi hidup dengan keberkahan. Hidup dengan keridhaan Allah.

(Hanya Allah Yang Maha Mengetahui Kebenarannya)

(Dikutip dari www.abisyakir.wordpress.com)
Difan
Menulis itu bukan karena kita tahu banyak, tapi karena banyak hal yang ingin kita tahu

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter